Jalan terjal yang terbentang panjang
Menghadang asa yang berkembang
Menyiapkan jebakan-jebakan terhampar
Segera menyergap dan menyambar
Gundukan luka di hati
Yang tergores setiap hari
Mengiris nurani
Perih tak terperi
Gumpalan-gumpalan asa
Terterpa hembusan duka
Rasa jiwa raga tak kuasa
Menahan gejolak yang membara
Jeritan dan rintihan pilu
Bagaikan angin lalu
Tak terdengar…
Dan layu…
Tak henti bibir qolbuku
Menyebut dan menyebut namamu
Tapi mengapa….
Perih dan pedih tiada surut…
Bisikan lirih…
Mengalir beriringan
Berjalan dan berlari
Berebut mendapat posisi
Oleh : Dinary
Senin, 09 April 2012
Puisi : Saudara
0 Comments