Madyapadma35

Minggu, 08 April 2012

Cerpen : Yume No Tsuba

        Setiap orang memiliki mimpinya masing-masing, entah itu menjadi penulis, penyanyi, dokter, ataupun arti. Yang pasti setiap orang memilkiki mimpi yang selalu ingin diwujudkan, sesulit apapun proses yang harus mereka lewati. Yaseta, seorang gadis biasa, baik dan cerdas, ia selalu ingin menjadi seorang novelis hebat yang diakui seluruh dunia, termasuk rival sejatinya, Shiyo. Satu hal yang bisa ia banggakan kemampuannya untuk menulis suatu cerita yang terkadang diremehkan orang, tapi hasilnya banyak orang yang menyukai cerita karangannya. Sejak kelas 1 SMP, Yaseta sudah tertarik dengan mengarang cerita, sebetas cerpen fiksi.
            “Woi jangan nulis mulu!”. Celoteh Rinko, Yaseta yang tengah menulis cerpen jadi menatapnya lalu menulis lagi, Rinko Cuma berdesah kesal. Udahlah Rinko, diemin aja si tukang nulis itu, mendingin urusin tugasmu aja “sindir Shiyo yang tengah mendengarkan ipod barunya, Yaseta yang tadi diem jadi menatapnya sinis.
            “Heh! Dasar cowo rese! Kayak kamu bisa ngelakuin hal yang bener aja!” celoteh yaseta kesal. “Gue masih lebih baik dari elo, yang kerjaannya nulis mulu! Emang loe bisa jadi novelis terkenal?” tanya Shiyo dengan cuek dan nada sinis yang mampu membuat semua orang naik darah. “ Bisa dengan usaha dan kerja keras!” bentak Yaseta dengan kening yang berkerut kesal.
            “Oya? Buktikan kalo loe bisa menggapai mimpi loe itu! Besok ada lomba nulis cerita fiksi buat majalah sekolah kalo elo bisa jadi juara satu disana gue bakal ngakuin kalo mimpi elo itu bukan hanya mimpi belaka” tantang Shiyo, semua diam kaget, lomba itu seleksinya sulit bange, gak jarang jurinya seorang novelis populer yang syarata kelulusannya selangit dan lagi jaraknya udah mepet bange! Bener-bener deh...
            “Oke! Balas Yaseta, Shiyo Cuma terkekeh, Yaseta Cuma diam seraya duduk lagi dan mulai melanjutkan pekerjaannya yang tertunda gara-gara manusia menyebalkan! Sepulang sekolah Yaseta langsung masuk ke kamarnya dan mulai mencari-mencari ide untuk cerpennya nati, karna waktu yang tersisa hanya setengah hari, dan pengumuman pemenangnya hari Sabtu. Saat pembagian majalah, dan hari itu juga mereka akan merayakan ulang tahun sekolah mereka. “Aduhh!” Yaseta terus berfikir dan sebersit ide muncul dotaknya yang trgolong brillian itu.
            “...Yume No tsuba, atau yang dalam bahasa Inggrisnya Wings Of Dream, mimpi dari sayap! Nah, sekarang ayo buat ceritanya. Ayo Yaseta kalahkan Shiyo Jelek Itu” sambung Yaseta memberi semangat pada dirinya sendiri, dan mulailah kerja keras otaknya untuk membuat cerita.
            Dan tepatnya jam 12 malam semua itu berkhitr ia tinggal menyetor naskahnya ke Seiran, sang leader majalah sekolah. Sebenarnya Yaseta mendapat ide cerita dari judul lagunya yang baru habis didengarnya. Esoknya Yaseta di sekolah bergegas mengumpulka naskahnya, untung saja ia cepat bertemu Seiran, dan Seiran langsung menerima naskah itu. Setelah itu Yaseta masuk ke kelas dan melanjutkan pelajaran, seperti bias, ia pasti akan dihina dinaoleh Shiyo dan untuk pertama kalinya dalam sejarah Yaseta tak menaggapi ejekan Shiyo, ia tetap menulis, Rinko dan yang lain jadi gak punya tontonan seru.
            Hari ini hari yang mendebarkan bagi Yaseta, karna jam12 siang nanti pengumuman pemenang lomba itu dan cerita yang mendapat juara akan dimajalah. Shiyo sendiri juga menantika pengumuman pemenangnya, karna ia ingin tahu apa Yaseta bisa mewujudkan mimpinya itu. Setelah rentetan berbagai macam acara yang diadakan tiba saatnya untuk membacakan pemenang loba itu.
            “Nah! Tiba juga kita diajang yang ditunggu-tunggu! Siapa ya 3 orang pemenang cerita itu? Untuk kali ini yang menjadi juri bukan novelis melainkan pembina teater sekolah kita, bagi cerita yang menjadi juara 1 akan dimainkan di teater sekolah kita tercinta lho. Ucap Seiran dengan senyumnya disamping Seiran udah ada Bu Ririko, pembina klub teater sekolah. “ Untuk juara 3 loba cerita fiksi ialah Mira! Untuk juara 2 lomba cerita fiksi adalah Ayi! Buat Ayi dan Mira ayo maju ucap Seiran dan Mira sera Ayi maju. Yaseta jadi tak berharap untuk menang karena mereka ber dua saingan yg hebat. “Hmm ceritanya keren banget! Dari pada Cuma aku dan Bu Ririko yang tahu, kalian juga deh Juaranya adalah Yaseta!” ucap Seiran, semua langsung menatap Yaseta, Yaseta tentu bengong dan kaget.
            “ Ayo dong masju! Atau mau dibatalin tu janj?” tanya Seiran, semuanya jadi bersorak buat Yaseta dan Yasetaakhirnya maju, dia senang banget, cerpennya bakal dijadiin cerita teater! Setelah prosesi penerimaan piagam dan yang lainnya, Yaseta dan semuanya pulang, tadpi ada seorang yang menunggu Yaseta digerbang sekolah bersama Rinko dan beberapa anak yang 1 kelas dengannya.
            “Gue ngaku mimpi loe jadi kenyataan, loe emang hebat dan... apa loe mau jadi sahabat gue?” ucap Shiyo, Yaseta terbelalak kaget, tak percaya bahwa Shiyo sebenarnya ingin menjadi teman. “So what’s your answer? Tanya Shiyo dengan senyumnya, Yaseta menatapnya dengan senyuman dan ia mengangguk perlahan, Shiyo Cuma nyengir sambil mengacak-ngacak rambut Yaseta. Mimpi dari sayap itu sekarang menjadi kenyataan, ue udah punya apa yang gue ma’ ucap Yaseta dengan senyumanya, Shiyo dan yang lain Cuma tersenyum. Semua orang pasti mempunyai mimpi, mimpi yang entah akan menjadi kenyataan atau hanya sebatas sayap, sayap yang tak akan pernah menjadi suatu kenyataan, dan hanya menjadi bayangan saja.

Oleh : Gung Gus

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar