Madyapadma35

Selasa, 22 Mei 2012

Penantian yang tak kunjung berhenti

          Kelasku terletak di paling selatan deretan kelas x di tingkat atas.yah, kelasku adalah kelas x6, aku dan teman-teman ku sering menyebut”Asem”(anak sepuluh enam).Seperti biasa, aku berangkat sekolah pagi-pagi, yah gak pagi-pagi amat lah yah.Aku memarkir motorku diparkiran sekolah dan bergegas berjalan  keluar dari areal parkiran sekolah.Beberapa sapaan dan senyuman manis dari teman-temanku pun mulai berdatangan.Akupun menyambutnya dengan hangat dan senyuman yang bersemi.
         Sekolahku mempunyai tradisi bersembahyang dahulu kepadmasana sekolah.Hal itu dilakukan pada saat masuk kelas dan pulang sekolah.Nah,sampailah aku dikelasku.ocehan dan ledekan dari teman-temanku dikelas pun mulai berlawanan.Celotehan,canda,tawa pun mulai bertaburan dikleas kami.Tetapi hal itu belum membuat aku bahagia dan senang.Karena ada seseorang yang belum menghiasi hidupku.Dia yang selalu kunanti.
Perkenalan kami berawal sangat singkat.Saat itu aku akan bergegas menuju latihan musical di workshop sekolah.Nah,otomatis aku melewati kelasnya, yaitu kelas x2.Tepat didepan kelasnya berdirilah temannya yang sedang asik mengobrol.Didepan kelasnya itu pun aku dicegat olehnya.Diya berkata aku harus segera berhenti dan berkenalan dengan temannya itu .Awalnya aku tidak mau karena harus bergegas ke workshop.Akupun dipaksa paksa,tangan ku ditarik-tarik dan akhirnya munculah ia keluar kelas dengan gagahnya dan berkata, “ada apa ini ?”.Lalu aku yah berkenalan dengan nya.Dengan singkatnya perkenalan kami,”aku caca,” jawabku. Dan jawabnya “aku putra”.Setelah itu aku bergegas berlari kebawah dengan muka merah Karen malu.Akupun berpikir sejenak,”aduh,aku kenapa sih tadi ?”jawabku dengan agak sedikit riang.
Pada suatu hari,pada saat kakak kelas xii pemantapan , akupun dan teman-temanku yang lain menempati ruang kelas xii.Dan aku bersama teman-teman sekelasku mendapat dikelas xii ipa 6.Saat itu,pada jam istirahat kedua ,aku sedang ,menangis karena ada masalah dengan teman sekelasku agus .Dan pada saat aku menangis tersedu-sedu , nengoklah putra bersama 3 kawannya yang lain.Mereka pun bertanya,”caca  kenapa ?kok nangis? Putranya mau pinjem buku nih”.jawab salah satu temannya.Akupun berhenti menangis sejenak dan keluar kelas karena perintah  guru.Setelah guru itupun pergi, aku duduk diluar dan tak sengaja bertemu santhi ,teman baiku.Akupun mulai menangis lagi dan menceritakaknnya.Santhi pun menenangkan hatiku,dan tiba-tiba putra duduk disebelahku.Aku tak berani menoleh kearahnya dan mulai menangis lagi.Santhi berkata,”cacaaaa , berhenti nangis ,malu tuh diliatin sama putra,udah dong nangis nyaaaa.”berusaha menenangkanku.Dan akhirnya aku berhenti menagis dan pada saat itu, bel sekolah pun berdentang.Akupun berhenti menangis dan putra pun meninggalkanku .Dia mengucapkan kata “daaa” sambil melambaikan tangannya ke hadapanku.Hatikupun lega karena dia telah menghilangkan sedikit rasa sedihku.
Pada suatu malam, aku pun gelisah.Aku tak tau mengapa hatiku gelisah Akhir-akhir ini aku sering mimpi tentang putra.Ada apa sebenarnya ya ? aku terus bertanya dalam hatiku.Sesekali aku mencoba untuk tidak memikirkan hal itu, malah semakin membuat ku penasaran terhadapnya.”Tapi,sudahlah,” kata ku dalam hati.Penantian ku terhadapnya yang tak kunjung terhenti yang menerpa ku saat ini.Dan pada saat itupun aku mempunyai inisiatif untuk bbm putra.Hal itupun sangat tak kuduga sama sekali.Akupun mengirimkan kata hay padanya.Tetapi hanya di read aja.Akupun sangat sedih.Sekali dua kali aku mencoba untuk bbm dia kembali,tetapi tetap hanya di read aja.Akupun putus asa dan berpikiran untuk meningggalkan handphone ku dikamar. Beberapa saat kemudian ,hal yang sangat aku tidak duga –duga , ternyata dia membalas bbm ku dengan berkata, “ada perlu apa ?”.Tanpa pikir panjang pun aku membalas , “gak tau dan maaf aku udh bbm km”.kataku. Aku berfikir, “aduh, apasih yang ku balas ? bodoh nya aku “.Dan putra pun menjawab “,oh iyadeh sama-sama”.Aku bertanya lagi padanya, “putra, km kenapa sih cuek banget ? udh punya pacar ya ?”, dia pun menjawab “ males pacaran ,heheheh “.Dan ternyata putra itu adalah cowok yang cinta keluarganya , dia sih bilang sama aku akhir-akhir ini sibuk karena ada acara keluarga , Jadi dia gak bisa bantu aku di acara makramat. Dengan perasaan sedikit kecewa aku berkata, “oke ,gak apa-apa dan aku salut sama kamu ,good night Putra”.jawabku dan jawabnya” iyalah gak enak sama keluarga , okehh “.
Esok paginya disekolah , aku terus memikirkannya , gak sepenuhnya sih diotakku ada dia .Dimana mana aku terus menantinya ,diparkiran sekolah, padmasana, tangga, jalan menuju kelas , tak juga ia melihatkan batang hidungnya.Pada saat aku melewati kelasnya , entah kenapa aku tak berani menoleh kearah kelas nya, padahal aku sedang mengharapkan dia menampakkan batang hidung nya didepan mataku. Tetapi tidak seperti yang aku harapkan , aku pun berjalan menuju kelasku dengan raut muka kecewa. Sesampainya dikelas, rasa kecewa ku hilang rasanya karena ada teman-teman ku yang selalu memenuhi kelas dengan lawakan-lawakan jenakanya.sesekali aku tertawa dan akhirnya tak ada beban lagi dipikiranku karenanya .Pada jam istirahat sekolah pun aku kembali menantinya , tetapi ia selalu tak ada , sampai pulang sekolah, aku berusaha untuk bergegas keluar dari kelas, ternyata dia udah pulang duluan . Rasa kecewa itu menghampriku kembali ditambah dengan kesedihan ini.
Sesampainya dirumah pun , aku mengirim pesan singkat yang hanya berisi smiley tanda senyum saja ke dia. Tetapi tetap saja , tak ada respon. Hati ku menjadi sangat sedih rasanya air mata ini ingin keluar saja.Tetapi aku menahannya dan mencoba untuk memasang muka bahagia. Ingin sekali rasanya mengobrol panjang dengannya.Tetapi bagiku , itu tak terlalu penting. Aku yang selalu sendiri mengisi hari-hariku bersama teman-temanku.Rasanya senang sekali, akan lebih senang rasanya jika putra ada disampingku.Penantianku tak akan kunjung berhenti ,tetapi aku tidak akan terlalu memikirkan hal itu.Masih banyak yang harus aku pikirkan selain penantianku ini.Sekian dan terimakasih.

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar