Madyapadma35

Sabtu, 07 April 2012

Cerpen : Balas Jasa Dari Keluarga Paman Dan Bibik

“Hari-hariku aku lalui dengan linangan air mataku di pernikahan tanpa rasa cinta ini ”
“ ta .. sabar ta tuhan sudah menentukan jalan hidup umatnya”
“ jika kamu di posisiku mungkin kamu akan bunuh diri ri ! ( hancur semua hancur )

Tuhan kamu dimana saat aku tertekan seperti sekarang ?
Namaku Sita. Aku berasal dari selatan Indonesia. Sebut saja nama daerahnya B dan kota D. Aku tinggal di desa S di daerahku. Di desa ku, aku bisa dibilang merupakan kembang desa jadi banyak pria-pria yang ingin menikah atau sekedar ingin berkenalan denganku. Aku selalu mencoba untuk ramah kepada setiap orang yang aku kenal. Orang-orang menyebut ku pintar bergaul dan selalu tersenyum. Masa kecilku ku habiskan di desa ku yang indah dan asri. Saat SD aku bersekolah di salah satu SD di desaku. Selama SD aku selalu mendapatkan peringkat pertama di kelas. Sehiungga di kelas aku menjadi disegani oleh teman-temanku. Selain karena wajah ku yang cantik, aku juga pintar dalam hal pelajaran.
Setelah aku lulus SD aku melanjutkan SMP di SMP favorit di kotaku. Aku mendapatkan SMP ini dengan mengikuti beasiswa karena orang tuaku tak mampu membiayai bila aku lanjut SMP di kota. Di kota aku tinggan dengan paman dan bibiku serta anaknya. Anaknya bernama Anto. Dia baru saja lulus SMP. Rumah pamanku cukup besar untukmereka tinggal bertiga.
Selesai MOS oleh kakak kelas aku dipilih untuk menjadi calon anggota OSIS. Aku pun mengikuti itu untuk menjadi anggota OSIS. Dan akhirnya aku lulus menjadi anggota OSIS dan dilantik.
Oya selama aku SMP kelas 1, paman bibiku lah yang mengantar jemput aku ke sekolah Paman dan bibiku bekerja sebagai pegawai negeri .Hari pertama sekolah
Bingung mau duduk dengan siapa ?? ( yaaa itu sekarang yang aku rasakan )
Entah dari mana datang sosok manis nan jelita

“ hai … duduk dengan aku aja ?
“ iya makasi”
“ nama kamu siapa ya ?
“ aku Rita , kamu ?
“aku Sita :D salam kenal rita

Aku bila sekolah jarang membawa uang karena orang tuaku tidak setiap minggu mengirimkan uang. Bila aku dikirimkan uang baru aku bisa berbelanja disekolah. Untung aku berteman baik dengan Rita. Karena dia lah yang memberi uang dan selalu mengajak ku kekantin bila aku tak mempunyai uang.
Hari-hariku sangatlah sibuk karena hampir setiap pulang sekolah aku harus mengikuti kegiatan OSIS hingga sore hari. Akibatnya aku selalu malam tiba dirumah. Sebenarnya aku malu dengan paman bibiku karena aku tidak bisa membantu mereka di rumah untuk sekedar menyapu lantai.
Tak terasa satu bulan sudah aku menjadi murid SMP di kota. Sudah satu bulan juga aku tinggal di rumah paman dan bibiku yang baik hati. Aku merasa kangen dengan keluarga di kampungku. Setelah pulang sekolah aku langsung mandi dan masuk kamar. Aku mengambil sebuah pulpen, amplop dan kertas. Ya, aku akan menulis surat untuk keluarga ku dikampung

To : keluarga tercinta di kampung    from : ananda tercinta

Maaf ayah ibu baru bisa memberikan kabar , sita baik-baik di sini ,ayah ibu bagaimana kabarnya ? semoga dalam keadaan baik-baik juga . Ohya  Om dan Bibi baik sekali dengan sita . sekolah dan pulang sekolah sita di antar jemput  yah ibu. di sekolah baru sita ini terpilih sebagai osis ayah.doakan sita supaya bisa menjalanan tugas sita yah ibu. Sekian surat dari ananda ,kalau ayah ibu ada waktu balaslah surat andanda ini.

Pagi harinya saat paman ku mengantar aku sekolah aku titipkan surat itu kepada pamanku untuk dibawa ke kantor pos.
Sudah 6 bulan lamanya aku di kota dan aku mengakhiri semester 1 dengan hasil yang sangat memuaskan. Rapotku sangat memuaskan karena aku berhasil meraih juara satu dikelas. Nilai-nilai ku juga sangatlah bagus. Aku juga senang ternyata Rita teman sebangku ku yang baik walaupun kaya mendapat peringkat 5 besar.
Liburan telah tiba, aku minta izin dengan pamanku untuk pulang ke kampung karena aku sangat rindu keluarga di kampung. Pamanku mengijinkan dan beliau akan mengantar aku sampai di kampung besok pagi-pagi. Aku lalu menyiapkan semuanya untuk pulang kampung besok pagi.

Pagi-pagi aku sudah siap lalu aku sarapan dan berangkat bersama paman dan bibiku. Tak kusangka bibiku juga ikut mengantar aku. Empat jam perjalanan aku lalui hingga tiba di desaku. Sampainya aku dirumah aku langsung memeluk ayah dan ibukku. Aku adalah anak tunggal. Paman dan bibiku disuguhi makanan dan minuman seadanya oleh ibuku. Aku bercerita banyak tentang sekolahku, kotaku dan tak lupa paman serta bibiku yang baik hati. Kedua orang tuaku sangat berterima kasih kepada paman dan bibiku yang sudah mau merawat aku, menjaga aku, dan mengurusi sekolahku di kota.
Karena aku mendapatkan libur hanya satu minggu, pamanku berkata kita akan menginap disini selama satu hari saja. Aku sangat senang mendengar perkataan pamanku. Kurapikan barang-barangku dikamarku yang ternyata aku tinggal ke kota selalu dijaga kebersihannya oleh ibuku. Sedangkan paman dan bibiku disediakan kamar yang kosong oleh orang tuaku.
Karena aku sangat lelah aku tidur jam 7 malam. Pagi-pagi aku bangun, kulihat ayah dan ibukku sudah siap-siap untuk pergi ke sawah. Ayahku dan ibuku merupakan seorang petani yang memiliki lahan seadanya. Aku ikut mereka ke saah untuk membantu mereka menanam padi. Pikirku kubiarkan paman dan bibi beristirahat .

Setiba di sawah kami bertiga menanam padi dengan cepat. 2 jam kami menyelesaikan menanam padi. Kemudian kami pulang kerumah. Sampai dirumah kami melihat paman dan bibiku baru saja bangun.

“Selamat pagi bibi .om”
“ bedakan bik suasa di kota dan di Desa “ hehe
“ iyalho ta .. bibik jadi betah kalau begini , nih jadinya saking keenakan mimpi bibik kesiangan bangun
“ wah … tidak apa-apa bik , bibik pasti capek , itu ibu menyiapkan teh buat bibik dan om ,ayo bik kita keruang tamu
“ iya iya ta , bibik bangunin om kamu dulu , sana duluan saja”
Selesai minum teh dan mengbrol sebentar ,Lalu aku, paman dan bibi bersiap-siap untuk        kembali ke kota.
“ ayah ibu sita berangkat dulu “ ,doain sita ya yah ibu
“ ia anakku , hati-hati jaga diri mu jangan bandel-bandel”
( aku jawab dengan senyum kecil ku ) 
  Aku tetap duduk dengan Rita. Hari pertama kami bersekolah kami saling bercerita tentang liburan. Dari saling bercerita ini aku mengetahui bahwa Rita menghabiskan liburan di Singapura. Dalam benakku aku berkata sungguh beruntungnya dia. Hal itu juga menambah motivasi ku untuk belajar.
Hampir sama seperti semester 1, semester 2 aku juga pulang sore hari dan tiba di rumah pada malam hari sehingga aku fokus untuk sekolah. Untungnya kegiatan OSIS tidak banyak menganggu belajarku disekolah.
Semester 2 ini kulalui dengan cepat. Tak terasa sudah pembagian rapot kenaikan kelas. Aku naik kelas dan lagi-lagi menjadi juara kelas. Aku sangat bahagia dengan prestasi ini. Sedangkan Rita sahabatku berhasil menjadi juara 3. Kami sama-sama naik ke kelas 2

"wah ta kamu hebat sekali nilai mu masi sama seperti semester lalu “
“ ah ..kamu terlalu berlebihan ri , kamu juga “
“ selamat ya ta , sampai jumpa di kelas 2 “
“ Iya sita , sama-sama ( sembalih bergegas keluar gerbang sekolah)

Liburan kali ini lebih lama daripada yang semester satu. Aku mendapatkan libur selama 2 minggu. Ya mungkin karena kenaikan kelas makanya dapet libur lebih lama begitu pikirku. Liburan 2 minggun ini ku isi dengan membantu ayah dan ibuku bekerja di sawah dan bertemu dengan teman-teman masa kecilku. Tak kusangka baru satu tahun di kota, teman-temanku banyak yang sudah berubah mulai dari suaranya, penampilannya, gayanya. Mungkin ini yang namanya pubertas.
Tak kusangka juga di liburan kali ini aku mendapatkan menstruasi ku yang pertama. Aku ternyata sudah pubertas juga begitu pikirku. Ibuku lah yang mengajari ku apa saja yang dilakukan bila seorang wanita mengalami menstruasi.

 “ jiah, kita bertemu di 1 kelas lagi ya sita , dasar jodoh “
“ah kamu ada-ada saja , mungkin kita di taruh menurut nilai kita “
“kalau itu aku kurang tahu deh , ohya gimana liburan kamu ,kamu kemana saja ta ?
“ kalau aku seperti liburan waktu ini pulang kampung , kalau kamu ?
“ bukannya sombong ta  aku liburan ke Eropa hehe”

Oya sejak aku kelas 2, aku tidak lagi diantar paman dan bibiku. Aku sudah mengenal kotaku dan bisa mencari kendaraan umum. Aku juga mengundurkan diri dari OSIS sehingga aku bisa tiba di rumah siang hari.
Begitu cepat semester 1 kulalui dan kembali aku mendapatkan rangking 1, setelah melihat isi raport aku langsung pulang tanpa mempedulika rangking sahabatku Rita. Yang terpikir dibenakku hanyalah aku ingin di libuarn ku yang satu minggu ini untuk pulang kampung.
Semester 2 dimulai aku tetap duduk dengan Rita. Dan seperti sudah terjadwal aku dan rita selalu bercerita di hari pertama sekolah. Seperti biasa juga Rita selalu berlibur ke luar negeri dan itulah yang menambah motivasiku untuk belajar.

Di semester 2 ini juga banyak teman-temanku yang sudah mulai berpacaran. Mereka biasanya berpacaran di saat pulang sekolah ataupun di jam istirahat. Sedangkan aku banyak teman-teman pria yang menggodaku namun aku ttetap pada tujuan utama ku yaitu belajar. Tidak ada dibenakku untuk berpacaran di usia ku yang masih kecil ini.
Begitu cepat 6 bulan ku lalui dan tiba lah pembagian rapot. Setelah kuterima rapot kubuka pelan-pelan rapotku dan aku sangat bersyukur kepada tuhan karena aku berhasil mempertahankan rangkingku di kelas dan nilai-nilaiku juga meningkat. Aku sangat bahagia dengan rapotku
Libburan kali ini aku memutuskan untuk tidak pulang kampung. Aku menulis surat untuk keluarega ku di kampung dan mengatakan bahwa aku tidak bisa p[ualng kampung di liburan kali ini karena ada kegiatan di sekolah, begitulah alasanku di surat itu. Kuberikan surat itu kepada pamanku untuk dikirim lewat kantor pos. Liburan ini kuhabiskan di rumah paman dan bibiku serta Anto yang juga liburan sekolah.
Sejak liburan ini aku juga menjadi tau bahwa Anto ternyata memendam perasaan  kepadaku. Terlihat dari gerak-geriknya yang memanddangi aku di saat liburan sekolah. Aku tetap menganggapnya sebagai saudara saja dan tak menyimpan perasaan dengannya.

Liburan telah usai. Hari pertamaku kelas 3. Aku kembali duduk dengan Rita. Namun kami tak bercerita seperti biasanya karena kami sudah kelas 3 dan hari pertama sekolah kami sudah disibukkan dengan tugas-tugas yang banyak dari bapak dan ibu guru.
Ku jalani kelas 3 ini dengan semangat karena aku ingin cepat-cepat lulus dari sekolahku ini. Din kelas 3 ini juga aku kembali pulang sore hari sehingga aku kembali diantar jemput oleh paman dan bibiku. Namun bila aku tak ada jadwal les maka akau akan pulang dengan naik angkot.
Karena semangatnya aku ingin cepat-cepat lulus tak terasa semester satu sudah usai. Nilaiku meningkat dan rangkingku bertahan. Aku mendapatkan liburan yang sebentar karena sudah kelas tiga. Kuputurkan di liburan kali ini aku tak pulang kampung lagi karena liburan yangt sebentar dan aku harus mengikuti les-les di sekolah. Seperti biasa aku mengirimkan surat ke kampung untuk memberi kabar kepada keluargaku di kampung.

Tiba waktunya untuk Ujian Nasional. Aku sangat serius dalam mempersiapkan diri menghadapi Ujian Nasional. 3 hari ku lalui ujian nasional dengan penuh motivasi
“Sita sita setelah UN ini kita kan sibuk dengan persiapan cari fakultas ,kamu lanjut dimana ? ( Tanya rita)
”entahlah ri , aku belum sempat menanyakan ke ayah ibuku di kampung “ ( sebalih mengbrol dengan rita aku menuju halte )
Selesai ujian nasional aku tak pernah lagi masuk sekjolah. Aku sangat tertekan sehingga kondisi kesehatanku sangat buruk. Karena itu pamanku mengajak aku ke dokter untuk berobat. Tak kusangka dokter berkata bahwa aku hamil. Pamanku begitu sedih mendengar keputusan dari dokter. Pamanku hanya terdiam membisu. Sesampainya dirumah, kita semua berkumpul diruang tamu.

‘ Sita apa yang terjadi sebenarnya padamu ? ( Tanya paman )
“ a a a a a a maaf paman sita gak ingat  “ ( karena desakan bibik dan paman akhirnya aku bercerita”
“ Ntah apa yang terjadi malam itu , sita keluar makan ke café dengan anto dan pagi hari sita sudah tidur tanpa secuil kain “ ( wajah paman dan bibi memerah )

Aku sangat sedih dengan kenyataaan ini. Aku tak tahu harus berbuat apa. Aku hanya bisa berdoa kepada Tuhan. Pendidikan ku harus hancur oleh ini. Aku tak bisa mengejar cita-citaku lagi.
Keesokan harinya, kami semua pergi ke kampung untuk mengatakan semuanya kepada ayah dan ibuku.  Ayah dan ibuku begitu sedih dan terpukul mendengar anak semata wayangnya mengalami kejadian itu. Akhirnya setelah melalui diskusi yang amat panjang, kami diharuskan menikah secepatnya karena aku sudah hamil.
Seminggu setelah itu, aku dan Anto menikah. Aku menikah karena hamil bukan karena aku cinta dia. Sungguh aku tertekan dengan keadaan ini. Aku harus mengorbankan cita-citaku akibat perbuatan maksiat sepupuku. Kadang-kadang aku menangis di tengah malam karena aku meratapi kondisiku. Sungguh hanya tekanan yang tersisa
Setelah pernikahan itu aku bertemu dengan rita , rita pun menannyakan aku jadi kuliah dimana

“ Hay sita gimana  jadi lanjut dimana ?
“ masa depan aku hancur hancur ri ( tak terasa air matakuku terjatuh di pelukkan rita)
“ apa maksud ucapanmu  ?
“ aku diperkosa hingga hamil  dan aku menghilang selama ini karena aku menikah dengan anak paman dan bibikku “
“ teganya sepupu mu itu , yang sabar ta tuhan sudah menetukan  jalan hidup umatnya”. 

oleh : Liana

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar