Madyapadma35

Sabtu, 07 April 2012

Cerpen : Rocky...Semoga Kau Tenang Disana

Saat itu aku masih menggunakan pakaian putih biru, pakaian yang mengingatkan ku akan sahabat, namun aku lebih menggangapnya sebagai saudara, saudara yang tak akan hilang dan tak akan tergantikan di hatiku namun ia telah hilang di dunia nyata. Kehilangan saudara yang selalu menjagaku dan menemaniku memang terasa menyakitkan, rasanya seperti kehilangan separuh nafas dalam hidup, yang memberikan kebahagian jika mereka ada dan terasa menyakitkan jika mereka telah tiada.
    Berawal dari menjalani kehidupan di rumah baruku yang terasa sepi tanpa kehadiran seekor binatang yang dapat menjaga rumah ini dan memberikan warna baru sejarah kehidupan di keluarga ini.

“Ayah.....!!!” teriakku sangat keras.
    “Aduh!!...ada apa, kamu ga tau kalau ayah dibelakangmu, pakai acara teriak-teriak segala” sahut ayahku berbalik meneriakiku.

Aku berfikir sejenak, mungkin ayahku sudah lupa dengan janjinya yang akan segera membelikanku seekor anjing kecil.

“Ayah sudah lupa? Waktu itu ayah sudah janji akan membelikanku seekor anjing kecil, terus mana buktinya kenapa lama sekali?” sahutku agak kesal.
“Waduh...ayah benar-benar lupa membelikanmu anjing kecil, besok ya ayah belikan” ucap ayahku sambil menggaruki kepalanya.
“Besok lupa, besoknya lagi lupa, sekalian aja lagi setahun belinya” sahutku sambil menahan amarah.

Akhirnya setelah berulang kali aku ingatkan tuk membelikan anjing kecil, sang pahlawan kecil pun datang untuk pertama kalinya kerumahku.

“Hey...anjing kecil yang lucu, apakah kamu sudah punya nama?” tanyaku sambil mengusapi kepalanya.

Pertanyaanku sepertinya agak kedengaran gila, karena aku memberi pertanyaan kepada anjing yang memang tak mengerti maksud dari perkataanku. Namun setelah aku melihat dari raut muka wajahnya, sepertinya ia belum mempunyai nama dan ingin segera diberikan nama.

“Rocky...sini...sini” ucap ayahku.

Aku pun kaget akan nama yang diberikan oleh ayahku. Mengapa bisa Rocky kenapa tidak yang lain saja?. Apa arti dari nama Rocky? Pikirku.

“Ayah, apa artinya Rocky? Rocky itu kan artinya batu, lalu apa hubungan anjing dengan batu?” tanyaku heran.
    “Nanti saja kamu pasti tau” sahut ayah sambil meninggalkanku pergi. Aku pun terheran-heran akan apa yang disembunyikan oleh ayahku.

    Tiap pagi ketika aku masih terlelap dalam tidurku, aku pun sering dikejutkan oleh kedatangan Rocky ke kamarku dan mencoba untuk membangunkan ku, bisa dikatakan Rocky ini anjing yang bandel, ia pun sering masuk ke dalam rumah padahal sudah dilarang oleh orangtuaku. Selain itu ia pun sering menggigit semua sandal yang ada di rumah, tidak itu saja, meja-meja yang berada di teras pun tak luput dari gigitannya. Mungkin itu yang dimaksudkan oleh ayahku, kenapa ayahku memberinya dengan nama Rocky, sifatnya memang seperti batu, keras kepala dan susah untuk diberitau.
    Berbulan-bulan kemudian Rocky sudah mulai dewasa, dan mandiri, namun seiring kedewasaan tersebut, sifat buruknya pun tidak pernah hilang. Sampai hari yang ditunggu pun tiba, saat itu Rocky sangat bosan di rumah, dan hari itu adalah hari masuk sekolah.

    “Rocky...sini...sini...kamu pasti lapar ya? Ini ada makanan untukmu, makan yang banyak ya...” sahutku sambil menyodorkan makanan.
    “Guk...guk...guk...” sahut Rocky sambil melompat-lompat.

    Tak lama setelah itu pun aku meninggalkanya ke sekolah. Di perjalanan aku pun ingat bahwa gerbang di rumah belum ditutup. Setelah aku pulang dari sekolah, aku pun khawatir dan ingin bertemu dengan Rocky.

    “Rocky...rocky...aku datang! Loh mana rocky? Biasanya saat aku datang ia pasti menggongong dan langsung mendekatiku” , ucapku sambil mencari rocky.
    “Ayah!!...ayah!!...dimana rocky?? Dari tadi aku belum melihat wajahnya”, sahutku sambil menaruh tas.
    “Loh ayah tidak tau dimana rocky, waktu kamu berangkat ke sekolah dia sudah hilang entah kemana” sahut ayahku.
    “Aduh gawat!!!...bagaimana kalau rocky kenapa-kenapa di luar??”, jawabku panik.

    Tak lama kemudian rocky pun datang dengan badan yang lesu.

    “Rocky!!!...dari mana saja kamu?? Kenapa badanmu lesu sekali??..sini pasti kamu belum makan, ini ada makanan untukmu...”, sahutku sambil memegangi badannya.

    Namun Rocky tak mau memakannya dan malah ia pun tergeletak lesu.

    “Ayah, rocky kelihatannya lelah dan  juga ia kelihatan sakit”, ucapku.
    “Hmm...kita biarkan saja ia beristirahat dulu, semoga kamu cepat sembuh ya rocky”, ucap ayahku.
    “Rocky...maafkan aku ya, selama ini aku kurang peduli kamu, tapi aku masih sayang kok sama kamu, dengan kondisimu yang seperti ini, aku sangat menyesal dengan apa yang telah aku perbuat, semoga kamu cepat sembuh ya...”, sahutku sambil mengelus-elus kepalanya.

    Esoknya, kabar buruk pun menghampiriku, ternyata rocky telah pergi meninggalkanku dan juga keluargaku, dengan tak percaya apa yang terjadi, aku pun mencoba membangunkannya.

    “Rocky!!!...rocky!!! kenapa kau cepat sekali meninggalkanku?? Bangun rocky!!! Sahutku sambil bersedih.
    “Sudahlah, iklaskan saja kepergian rocky..., ia pasti akan selalu menyayangi kita seperti kita juga menyayanginya”, sahut ayah menepuk pundakku.

    Di tempat peristirahatan rocky, aku pun mengucapkan kata-kata terakhir untuknya.

    “Rocky...anjingku...sepertinya baru kemarin aku pertama kali bertemu denganmu, namun kau telah pergi secepat ini, rocky aku selalu menyayangimu, semoga kau tenang disana ya...”, ucapku sambil meneteskan air mata.

oleh : Yogi

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar