Hembusan angin malam menusuk jiwa
Meratapi kepergian senja
Ingin ku memeluk sang surya
Tapi ku takkan bisa
Aku hanya diam membisu
Menanti senandung rindu
Yang mulai mengharu biru
Menatap kepergianmu
Kehampaan yang merana
Serasa bagai terpenjara cinta
Yang terngiang di dada
Menatap sendu asmara
Ucapan yang menyakitkan
Karena lidah tak bertulang
Menuntut harapan yang tak kunjung datang
Menanti cinta
Kau yang temaniku
Kau yang membuatku ingin memeluk rindu
Kau pun yang membuat hati ini pilu
Terbalut luka sendu
Detik demi detik bergulir
Air mata kini mulai mengalir
Diselingi suara petir
Menggelegar menusuk hatiku yang getir
Ingin ku hentikan pasir waktu
Yang kian membunuhku
Menunggu jawaban darimu
Menanti harapan palsu
Hilang, semua hilang
Hanya dengan satu ucapan
Bagai tergores parang
Yang menyayat luka dalam
Tak ada kata maaf
Yang membuat hatimu iba
Dunia mulai menyiksa
Hari-hariku kini terluka
Aku mengutuk diri
Menyesali yang terjadi
Mengapa aku bodoh seperti ini
Meratapi cinta yang telah pergi
Minggu, 08 April 2012
Puisi : Kepergian Senja
Oleh : Pebri
0 Comments